Himacida Geram : Jika Menu Makan Gratis Basi Kembali Didistribusikan, Bakal Lapor APH Hingga Buka Posko Pengaduan 

Lensadialektika Lebak – Aktivis Himpunan Mahasiswa Cibadak (HIMACIDA), mengaku miris dengan peristiwa yang belum lama ini. Menerpa, adik-adik pelajar di beberapa sekolah dasar  hingga MTS di Kecamatan Cibadak.

‎Bagaimana tidak, mereka (pelajar-red).  Selepas, mendapatkan menu makan gratis yang seharusnya dapat dinikmati secara bersamaan, kandas dan diduga membuat selera makan siswa-siswi menjadi berubah seketika.

‎Usut punya usut, menu makan gratis yang diduga, didistribusikan dari salah satu dapur MBG, yakni Yayasan IJah Barokah ini, berlokasi di Kampung Pasir Gendok Desa Bojong Leles Kecamatan Cibadak.

‎”Kami merasa miris dan tidak tega, saat melihat adik-adik kita yang seharusnya menikmati menu makan gratis di waktu istrahat, justru kehilangan nafsu makannya. Sehingga, santapan tersebut gagal dinikmati dan terbuang begitu saja,” kata Aktivis HIMACIDA Saepul Rahman di Sekretariat Himacida. Cibadak. Kamis (4/9/2025).

‎Saepul menegaskan, bahwa penyebab dugaan, terbuangnya menu makan gratis yang didistribusikan dari dapur MBG tersebut, dinilai asal jadi dan jauh dari kwalitas serta tidak memenuhi unsur gizinya.

“Program ini bukan eksperimen dan tidak boleh terjadi pembiaran hak kesehatan dan gizi anak. Ini baru awal start dan kami melihat bahwa aspek kesehatan ini masih minim dan perlu diperhatikan,” tegasnya.

‎Saepul menduga bahwa program ini MBG dikelola secara tidak profesional dan dipenuhi praktik asal-asalan.

‎Kemudian, keterlambatan distribusi adalah bukti nyata ketidakdisiplinan dan pengabaian terhadap kebutuhan anak-anak.

“Makanan basi merupakan kelalaian fatal yang tidak bisa ditolerir. Ada indikasi kuat penyimpangan anggaran yang mengorbankan kualitas dan ketepatan waktu pelaksanaan,” ungkapnya.

Dikatakan Saepul, jika peristiwa ini terulang kembali, tentu Himacida tidak akan tinggal diam dan lebih memilih untuk melaporkannya kepada Aparat Penegak Hukum atau APH. Kemudian, akan membuka Posko Layanan pengaduan MBG bagi sekolah yang menerima makanan tidak layak konsumsi.

‎”Sekali lagi menolak keras segala bentuk pembiaran. Anak-anak sekolah bukan korban eksperimen program gagal. Memberikan makanan basi dan telat distribusi sama saja dengan merusak kesehatan dan mencederai masa depan bangsa, kami akan terus kawal. bila terjadi berulang kami akan paksa tutup Dapur MGB yang bermasalah,” pungkasnya.

Dikutif dari Laman Berita Satu. Perwakilan Yayasan Ijah Barokah selaku mitra penyedia MBG di Cibadak, Iwan Sunano, berjanji akan melakukan evaluasi. Bahkan dirinya mengaku masih ada kekurangan pada hari pertama distribusi.

<span;>‎“Total penerima manfaat di Cibadak mencapai 3.492 siswa dari 14 sekolah. Kami akui masih banyak kekurangan di hari pertama, tetapi ke depan terus berbenah,” singkatnya. (pek).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *