
Lensadialektika Lebak – Kabarnya, perencanaan penerapan e-parking di Pasar Sampay Kecamatan Warunggunung, bakal dioperasikan jelang Idul Fitri.
Kepala Pasar Sampay Rustadi mengatakan bahwa perencanaan penerapan e- parking di pasar ini, kabarnya bakal dioperasikan sebelum hari raya Idul Fitri.
“Informasi yang saya dengar sebelum lebaran akan diaktifkan e-parking” kata Rustandi saat ditemui di ruang kerjanya. Senin (17/3/2025).
Menurutnya, kebijakan penerapan e-parking di Pasar Sampay ini, tentu memiliki nilai positif untuk lingkungan pasar.
”Salahsatunya, demi keamanan kendaraan pengunjung dan area parkir nantinya bakal tertata rapih,”ungkapnya.
Dijelaskannya bahwa pelaksana pekerjaan dan penyedia berikut pengelolaan e-parking di Pasar Sampay ini, dari pihak ketiga. Yakni PT Multi Indonesian Parking.
“Sebelum Mou atau Memorandum of Understanding, kami mengusulkan kepada perusahaan agar, penataan parkir kendaraannya ditata rapih dan keamanannya diprioritaskan,” ungkapnya.
Selain diminta keamanan hingga jaminan asuransinya tambah Tandi, perusahaan juga diminta untuk memperbaiki jalan-jalan yang sudah berlubang di area pasar.
“Untuk tarifnya sendiri, mungkin akan disesuaikan dengan kondisi wilayah. Taksirannya sih Rp 2000 untuk pengunjung. Sedangkan, bagi para pedagang disini, akan mendapatkan tarif dibawah harga pengunjung,” ujarnya.
Di tempat berbeda Sekretaris Disperindag Kabupaten Lebak Agus Nugraha, menyampaikan bahwa perencanaan penerapan e-parking di Pasar Sampay, menurutnya memang sudah diwacanakan.
”Saat ini sudah memasuki tahap pengerjaan,” kata Agus melalui sambungan seluler.
Dijelaskannya, bahwa untuk pelaksana kegiatan dan penyedia berikut pengelolaannya. Yakni, pihak ketiga.
“Dalam waktu dekat, kami akan meninjau ulang untuk melihat tahapan progres pengerjaannya,” tegasnya.
Ahmad yang merupakan salah satu pengunjung Pasar Sampay mengaku, bahwa dirinya tidak merasa keberatan jika tarif yang ditetapkannya sesuai isi kantong dan disesuaikan dengan kondisi di daerah sini.
“Jika dihitung per satu jam. Kami tentu merasa keberatan. Untuk tarifnya, Rp 2000 itu sebanding. Tapi, apabila lebih dari harga segitu, kami enggan memarkir kendaraan di area pasar,” singkatnya.