
LENSADIALEKTIKA – Bertahan hidup di tengah himpitan ekonomi membuat Jawiri (61), warga Kampung Sabrang, RT007/003, Desa Jagabaya, Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak, Banten, pasrah.
Dirinya mengaku bahwa saat ini sudah merasa kewalahan dalam mengais rejeki untuk membiayai istri, berikut lima anaknya dengan mengandalkan berjualan Cilok.
Terlebih, kondisi fisik Jawiri yang saat ini terus mengalami pembengkakan pada bagian kedua kakinya ini, tentu membuatnya harus melawan kesakitan saat memperjuangkan isi perut di setiap harinya.
“Sebetulnya saya beserta anak dan istri mengalami penyakit kaki gajah yang sudah menahun. Tapi, mau bagaimana lagi. Jika saya tidak berjualan Cilok, tentu istri dan anak kami akan kelaparan,” keluh Jawiri kepada Lensadialektika, saat ditemui di kediamannya. Senin (20/11/2023).
Pria kelahiran 10 Mei 1962 ini menyampaikan bahwa penyakit yang dideritanya ini sudah hampir 10 tahun. Namun, tak kunjung sembuh. Meski, sudah menjalani perawatan di salah satu klinik.
“Di tengah himpitan ekonomi yang terus meningkat. Saya hanya bisa pasrah melewati ini semua,” ungkapnya.
Dijelaskannya, selain mengalami kaki gajah, pihaknya juga mengaku bahwa rumah yang dihuninya ini. Belum bisa di rehab. Mengingat, biayanya belum punya. Terlebih, penghasilan berjualan cilok hanya cukup untuk makan saja.
“Saya pasrahkan saja kepada yang maha kuasa. Agar, beban ini tidak terlalu berat. Semoga, ada donatur yang mau membantu meringankan penderitaan keluarga kami,” pungkasnya. (Fahru).